Tradisi Di Madura, Menyambut Datangnya Ramadhan Di Malam Nisfu Sya'ban

Dok. Kegiatan Sholat Berjemaah di Sekolah

Sumenep -  Menyambut kedatangan bulan seribu ampunan,yakni bulan Ramadhan, orang Muslim di Madura, Sumenep, Madura, Jawa Timur (Jatim), mempunyai banyak tradisi yang dilakukan di malam Nisfu Sya'ban, orang Sumenep menyebutnya (Sya'banan). Sabtu, (24/02).

Pulau Garam, di ujung timur Pulau Madura, hampir seratus persen masyarakatnya menganut Agama Islam, atau mayoritas Muslim. Meskipun, mayoritas Muslim masyarakat Sumenep sangat toleran pada agama lain. Itu dibuktikan dengan adanya bangunan bersejarah yang tetap kokoh menjadi simbol kerukunan dan toleransi antar ummat beragama di Sumenep. Salah satu situs bersejarah tersebut terletak di Desa Pabian Kecamatan Kota Sumenep.Di daerah tersebut berjejer tiga penganut agama yang berbeda tapi dalam satu komplek yang hanya berjarak sangat dekat. Ada bangunan Masjid di sebrang jalan yang dibatasi oleh pengairan yang dulunya adalah sungai, ada Gereja dan Klenteng. Tempat ini sudah ratusan tahun lamanya tetap kokoh berdiri dan saling berdampingan satu sama lain.

Menyambut Ramadhan, di malam Nisfu Sya'ban biasanya masyarakat Sumenep menyambutnya dengan riang gembira. Salah satu tradisi di malam tersebut adalah sholat berjemaah di masjid dengan membaca dzikir, surat yazin dan do'a bersama baik di mushollah dan masijid dilingkungan tempat tinggal masyarakat. Yang unik, pada perayaan malam Nisfu Sya'ban adalah semua masyarakat semua keluar rumah berkeliling ke rumah tetangga saling bersalaman layaknya malam ketika takbir menyambut malam idul fitri.

Tak hanya dari kalangan anak-anak, terkadang orang dewasa juga ikut keluar menyerbu tetangga di sekitar rumah mereka. Setiap rumah menyediakan kue/jajanan serta sajian makanan yang ditaruh diemperan rumah mereka untuk diambil dan dibagikan pada tamu yang berkunjung. Biasanya kegiatan tersebut dilakukan sehabis dari beribadah di masjid.Tradisi ini dilakukan masyarakat di setiap tahun menyambut kedatangan bulan penuh dengan ampunan dan magfirah yakni bulan suci ramadhan.Tidak semua tradisi silaturrahmi dan bagi-bagikan jajanan anak ini diikuti masyarakat madura khususnya masyarakat di Kabupaten Sumenep ini. Namun ada beberapa daerah yang melaksanakan tradisi ini seperti, desa parsanga, kacongan, bangkal dan beberapa daerah di kecamatan kota Sumenep lainnya.

Yang lazim, tradisi malam Nisfu Sya'ban adalah berdzikir dan berdoa memohon ampunan kepada Allah SWT sang maha pemberi maaf dan ampunan. Selain itu, tradisi lainnya adalah ziarah ke Makam Waliullah, Ulama, Kiai Sepuh dan Para Raja Sumenep. Tradisi ini juga lazim dilakukan oleh masyarakat di pulau ini. Selain tradisi, kepercayaan masyarakat bahwa mengunjungi para wali akan menambah kekhusukan, hidayah dan keberkahan dari sang maha pencipta. Itulah beberapa tradisi yang ada dan masih terpelihara baik sampai detik ini dipulau garam.

(Admin).


Post a Comment

Previous Post Next Post