(Ilustrasi gambar Dana BOS) |
Sumenep - Dana Operasional Sekolah (BOS) tak kunjung dicairkan honorer gigit jari. Tenaga sukarelawan (sukwan) tersebut harus bernasib sama dengan seniornya, Tenaga Honorer K-2 Sumenep yang sudah tiga bulan tak digaji.
Pasalnya, mereka harus menelan pil pahit karena tak mendapatkan haknya di bulan Ramadhan ini. Selasa (19/03).
Baca:https://www.kppsumenep.or.id/2024/03/sejumlah-sekolah-menjerit-dana-bos.html?m=1
Apalagi, gaji mereka bersumber dari Dana Operasional Sekolah ( BOS) yang sampai detik ini belum ada tanda-tanda jika dana tersebut akan segera dicairkan.
" Ya pasrah saja mas, mau gimana lagi."Kata Adi, salah satu Tenaga Honorer di Sumenep.
Baca juga:https://www.kppsumenep.or.id/2024/03/honorer-mengeluh-2-bulan-gajinya-tak.html?m=1
Meskipun selalu dikecewakan, Honorer yang satu ini tergolong sabar dia tetap rajin masuk kesekolah. Kerena baginya, menjadi guru adalah pengabdian dan sudah menjadi cita-citanya sejak kecil.
"Ya tetap masuk, karena saya senang menjadi guru mas,"Jawab Adi, sambil tersenyum.
Menurutnya, Jika bicara gaji yang ia terima hanya cukup untuk dibelikan bensin saja, karena tak cukup untuk menghidupi keluarganya.
" Saya digaji 15 ribu perdatang, tinggal dikalikan saja berapa kali datang selama sebulan."Imbuhnya.
Sementara, untuk menghidupi keluarganya ia bekerja sampingan untuk menambah penghasilannya.
" Saya kerja serabutan mas, asal ada yang ngajak untuk tambahan kebutuhan keluarga dirumah."pungkasnya.
Sebelumnya, lambatnya pencairan Dana Operasional Sekolah ( BOS) ini disebabkan lambatnya penerbitan Surat Keputusan ( SK) Kolektif Bendahara yang biasanya mengalami perubahan setiap tahunnya.
Harapan semua pihak, pemerintah dan pihak terkait harus turun tangan dan merespon masalah ini agar cepat teratasi.
(Admin).